Pada suatu hari di hutan yang lebat, hiduplah seekor badak bernama Bono. Bono adalah badak yang kuat dan perkasa, namun dia juga dikenal karena memiliki cula yang sangat indah dan langka. Cula Bono memiliki warna keemasan yang mengilap dan dihiasi dengan berlian-berlian kecil yang memantulkan cahaya matahari. Setiap badak di hutan iri padanya karena kecantikan culanya.
Suatu pagi, ketika Bono sedang berjalan-jalan di hutan untuk mencari makanan, tiba-tiba datanglah pemburu jahat yang ingin merampas cula Bono. Bono berusaha melawan, tetapi dia kalah jumlah dan takluk pada akhirnya. Pemburu tersebut dengan kejamnya memutuskan cula Bono dengan pisau tajam. Bono merasakan sakit yang luar biasa dan jatuh pingsan.
Ketika Bono sadar, dia merasa sedih dan hancur karena telah kehilangan culanya yang indah. Semua teman-temannya datang menghibur dan menawarkan bantuan, tetapi Bono merasa malu karena kini dia tidak lagi memiliki kecantikan yang membuatnya istimewa.
Namun, dari balik kepedihan dan kesedihannya, Bono belajar sebuah pelajaran berharga. Kecantikan bukanlah segalanya. Meskipun dia kehilangan culanya, dia masih memiliki kekuatan dan kebaikan hati yang luar biasa. Teman-temannya tetap menyayanginya dan menghargai Bono bukan karena cula yang indah, tetapi karena kepribadiannya yang baik dan sikapnya yang selalu membantu.
Bono juga mendapatkan kebahagiaan baru karena dia belajar melihat dunia dengan cara yang berbeda. Dia kini menyadari bahwa semua makhluk hidup di hutan memiliki keunikan masing-masing, dan tidak ada yang perlu merasa lebih baik atau lebih buruk dari yang lainnya.
Seiring berjalannya waktu, kabar tentang kejadian itu sampai ke telinga sang penyihir hutan, Raja Rimba. Ia merasa iba pada Bono dan memutuskan untuk membantu. Dengan kekuatan sihirnya, Raja Rimba menghadirkan cula palsu untuk Bono. Cula baru ini tidak seindah cula sebelumnya, tetapi memiliki keanggunan sendiri.
Bono menerima cula palsu itu dengan tulus. Dia kini memiliki semangat baru untuk menjalani hidup dan tetap menjadi dirinya yang baik. Dia mengetahui bahwa kekuatannya tidak hanya terletak pada cula, melainkan pada hati yang tulus dan sikap yang baik terhadap sesama.
Sejak saat itu, Bono hidup bahagia dan menjadi contoh teladan bagi semua makhluk di hutan. Cerita tentang badak yang kehilangan culanya dan menemukan kebahagiaan melalui kebaikan hati dan persahabatan menjadi legenda yang diceritakan dari mulut ke mulut. Dan dari cerita itu, semua makhluk di hutan belajar untuk menghargai diri mereka sendiri dan orang lain apa adanya, tanpa harus selalu terpaku pada penampilan fisik semata.