Pak Karta sudah 15 tahun bertugas sebagai satpam di Rumah Sakit Melati. Rumah sakit tua yang terletak di pinggir kota ini terkenal angker. Banyak cerita beredar tentang penampakan dan suara-suara misterius yang kerap mengganggu para petugas malam.
Setiap malam, Pak Karta selalu berjaga seorang diri di pos satpam yang terletak di ujung koridor. Posisinya yang sepi dan minim penerangan membuat suasana semakin mencekam. Tak jarang, ia mendengar suara langkah kaki samar-samar di lorong kosong atau merasakan hembusan angin dingin yang menusuk tulang, meski jendela dan pintu sudah tertutup rapat.
Suatu malam, ketika jarum jam menunjukkan pukul 02.00 dini hari, Pak Karta sedang asyik menikmati secangkir kopi hangat. Tiba-tiba, ia mendengar suara tangisan bayi yang sangat nyaring dari ruang bersalin. Ruang bersalin itu sudah lama tidak digunakan dan pintunya selalu terkunci rapat. Merasa penasaran, Pak Karta memutuskan untuk mengecek sumber suara tersebut.
Dengan langkah gontai, Pak Karta berjalan menuju ruang bersalin. Semakin dekat ia mendekati ruangan itu, suara tangisan bayi tersebut semakin keras. Sesampainya di depan pintu, Pak Karta mencoba membuka kunci, namun pintu itu terkunci sangat kuat. Ia pun menempelkan telinganya pada pintu dan mendengar suara tangisan bayi itu semakin jelas.
Tiba-tiba, pintu ruangan itu terbuka dengan sendirinya. Pak Karta terkejut dan mundur beberapa langkah. Di dalam ruangan itu, ia melihat sosok bayi mungil yang sedang menangis tersedu-sedu di dalam inkubator. Bayi itu tampak pucat dan matanya tertutup rapat.
Pak Karta mencoba mendekati bayi itu, namun setiap kali ia melangkah maju, bayi itu justru menangis semakin keras. Tak lama kemudian, lampu-lampu di ruang bersalin padam dan ruangan menjadi gelap gulita. Pak Karta merasa sangat ketakutan. Ia ingin berlari keluar dari ruangan itu, namun kakinya terasa seperti terpaku di tempat.
Tiba-tiba, ia merasakan sebuah tangan dingin menyentuh bahunya. Pak Karta menoleh dengan cepat, namun tidak ada siapa-siapa di belakangnya. Ia hanya mendengar suara tawa perempuan yang sangat menyeramkan.
Keesokan harinya, Pak Karta ditemukan pingsan di depan ruang bersalin. Saat siuman, ia menceritakan pengalaman mengerikan yang dialaminya pada malam itu. Sejak kejadian itu, Pak Karta sering mengalami gangguan kesehatan dan akhirnya memutuskan untuk berhenti bekerja sebagai satpam.
Hingga kini, cerita tentang Pak Karta dan bayi menangis di ruang bersalin masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. Banyak orang percaya bahwa bayi tersebut adalah arwah gentayangan yang tidak tenang.