Pertengkaran Badak dan Kuda Nil

Di suatu wilayah savana yang luas, tinggalah seekor badak bernama Bono dan seekor kuda nil bernama Kiko. Keduanya adalah hewan yang kuat dan memiliki kepribadian yang berbeda. Bono adalah badak yang agak pemarah dan mudah tersinggung, sedangkan Kiko adalah kuda nil yang damai dan bijaksana.

Suatu hari, ada perselisihan kecil antara Bono dan Kiko di dekat sungai tempat mereka sering mencari makanan. Karena kesalahpahaman kecil, Bono merasa Kiko mengganggunya saat sedang minum air. Kiko pun merasa Bono terlalu temperamental dan mudah marah tanpa alasan yang jelas.

Pertengkaran mereka semakin memanas dan hampir berakhir dengan pertarungan yang serius. Hewan-hewan di sekitar mereka mencoba melerai dan mencoba meredakan situasi. Salah satu gajah tua, Mbah Tembo, datang mendekati mereka dengan langkah perlahan dan bijaksana.

Mbah Tembo adalah salah satu hewan tertua di savana itu dan dihormati oleh semua hewan karena kebijaksanaannya. Ia telah melihat banyak perselisihan antara hewan-hewan lain dan tahu betapa pentingnya perdamaian di savana.

Dengan suara tenang, Mbah Tembo berbicara kepada Bono dan Kiko. Ia mengajak mereka untuk berhenti bertengkar dan mencari cara untuk menyelesaikan masalah mereka dengan damai. Bono dan Kiko mendengarkan kata-kata bijaksana Mbah Tembo dan akhirnya setuju untuk menghentikan pertengkaran mereka.

Mbah Tembo menyarankan agar mereka berdua duduk bersama untuk berbicara dan mencari cara untuk saling memahami. Bono dan Kiko pun menuruti saran Mbah Tembo dan duduk di bawah pohon besar yang teduh.

Mereka berbicara tentang perasaan dan harapan mereka, dan akhirnya menyadari bahwa banyak kesalahpahaman yang terjadi di antara mereka. Bono mengungkapkan bahwa ia merasa dilupakan oleh teman-teman lain karena ukuran dan sifatnya yang kasar, sehingga ia seringkali merasa tersinggung dan cemburu.

Kiko juga menceritakan bahwa ia sering merasa terisolasi karena ukuran dan bentuknya yang berbeda dari hewan-hewan lain. Ia berusaha menjadi damai dengan semua orang untuk menghindari konflik, tetapi terkadang itu membuatnya merasa sendirian.

Ketika mereka saling mendengarkan dan mencoba memahami satu sama lain, mereka mulai menyadari bahwa mereka berdua mengalami kesulitan dan memiliki perasaan yang sama. Mereka akhirnya mengerti bahwa mereka tidak seharusnya bertengkar satu sama lain, tetapi justru bisa saling mendukung dan menjadi teman.

Dari pertemuan itu, Bono dan Kiko berjanji untuk bekerja sama dan membantu satu sama lain. Bono akan melindungi Kiko dari ancaman predator dengan kekuatannya yang besar, sementara Kiko akan membantu Bono mencari makanan dengan indera penciumannya yang tajam.

Kedua hewan itu pun kembali ke kawanan mereka dengan damai dan menyampaikan cerita pertengkaran mereka yang berujung damai. Hewan-hewan lain pun merasa terinspirasi oleh contoh perdamaian Bono dan Kiko, dan hubungan di antara hewan-hewan di savana itu semakin harmonis.

Sejak itu, Bono dan Kiko menjadi sahabat yang tidak terpisahkan. Mereka sering menghabiskan waktu bersama, berbagi cerita dan pengalaman, serta selalu saling mendukung dalam setiap situasi. Persahabatan mereka menjadi contoh bagi semua hewan di savana bahwa perdamaian bisa dicapai meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda, asalkan ada niat baik untuk saling memahami dan bekerja sama.

Berdiri sejak 2017, Busa Pustaka hingga saat ini telah memberikan akses baca hingga ribuan anak di Provinsi Lampung. Berawal dari tak sampai sepuluh buku dan saat ini memiliki koleksi ribuan buku anak yang terus ingin ditambah demi memfasilitasi banyak anak membaca.

Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

Scroll to Top