Pada suatu pagi di hutan bambu yang damai, seekor panda muda bernama Pongki merasa sangat bahagia saat bermain dengan ayahnya, Bambang. Mereka berlari-lari dan saling bermain dengan riang gembira. Bambang adalah ayah yang penyayang dan bijaksana, dan Pongki sangat mencintainya.
Namun, takdir berkata lain. Suatu hari, ketika mereka sedang mencari makanan di hutan, sebuah bencana tak terduga terjadi. Tanah longsor besar menimpa mereka, dan Pongki kehilangan kontak dengan Bambang dalam kekacauan tersebut. Dia berteriak mencari ayahnya, tetapi tak ada jawaban. Pongki merasa putus asa karena tak dapat menemukan Bambang, dan dia akhirnya harus menerima kenyataan bahwa ayahnya telah pergi untuk selamanya.
Merasa sangat kesepian dan sedih, Pongki harus menghadapi kenyataan bahwa dia sekarang hanya tinggal bersama ibunya, Meimei. Meimei adalah panda yang lembut dan sabar, tetapi Pongki merasa kesulitan untuk menerima kehadirannya sendirian. Dia merasa ada yang hilang tanpa kehangatan dan kebijaksanaan Bambang.
Bersama Meimei, Pongki belajar banyak tentang kehidupan dan bagaimana bertahan hidup di hutan. Meimei mengajarkannya teknik memanjat pohon bambu, mencari makanan yang baik, dan melindungi diri dari bahaya. Meskipun awalnya Pongki merasa kesulitan, dia mulai merasa terbantu oleh kehadiran ibunya dan merasa bahwa mereka adalah tim yang kuat.
Waktu berlalu, dan Pongki tumbuh menjadi panda muda yang tangguh dan bijaksana. Meskipun kenangan tentang Bambang tetap melekat dalam hatinya, dia mulai menerima kenyataan dan menyadari bahwa kepergian ayahnya mengajarkannya tentang kekuatan keluarga dan ikatan yang tak terputuskan.
Pongki dan Meimei menjadi semakin dekat, dan mereka mendukung satu sama lain dalam kebahagiaan dan kesedihan. Pongki menyadari bahwa sekarang dia memiliki dua figur yang berarti dalam hidupnya – Bambang, ayah yang dia cintai dan kangen, dan Meimei, ibu yang selalu berada di sisinya.
Kehilangan ayahnya mengajarkan Pongki tentang nilai keluarga, cinta, dan ketahanan. Dia tumbuh menjadi panda yang bijaksana dan berjiwa besar, yang selalu mengenang Bambang dalam hatinya. Setiap kali dia melihat bintang-bintang bersinar di langit malam, dia tahu bahwa Bambang selalu melindunginya dari surga dan senantiasa menyayanginya.
Dari saat itu, Pongki dan Meimei hidup bahagia bersama di hutan bambu yang indah, menghadapi setiap petualangan dan tantangan dengan keberanian dan cinta yang sama. Mereka membentuk hubungan yang tak tergantikan, menunjukkan kepada dunia bahwa keluarga datang dalam berbagai bentuk dan bahwa cinta dan persatuan adalah hal yang paling berharga dalam hidup.