Laba – laba Emas

ADA sepasang laba-laba jantan dan betina yang tinggal di Pulau Seram dan oleh penduduk yang tinggal disekitar tempat itu menamakan binatang itu laba-laba raja mas karena kulitnya dilapisi oleh emas.

Tubuh binatang itu besar, memiliki jari- jari yang panjang, keras dan tajam. Pokoknya laba-laba itu dianggap sebagai binatang yang kuat dan ditakuti. Mereka menganggap laba-laba raja itu sebagai makhluk yang harus dihormati sehingga tidak sembarang orang dapat melewati daerah yang ditempati oleh sepasang laba-laba itu.

Laba-laba rasa mas memiliki wilayah kekuasaan yang terbentang luas yaitu dari wilayah timur sampai ke barat , dimana hampir setiap hari binatang tersbeut terbang kesana dan kemari mengawasi wilayahnya serta ingin mengetahui situasi keamanan kalau-kalau ada musuh yang datang menganggu. Pada suatu hari, kedua ekor laba-laba raja itu terbang ke arah Asia Barat dan tiba di sebuah lembah yang bernama Line, tepat di pegunungan Ararat di tanah Armenia. Disitu, keduanya mulai bekerja membangun sebuah jalan.

Dengan jari-jarinya yang panjang dan kuat itu dibangunlah jalan dengan cara menyngkut tali-tali-tali sarangnya dari sebuah gunung le unung yang lain. Hampir sepanjang hari laba-laba mas itu memintal benangnya sehingga jadilah sebuah jalan.

Usai membuat jalan tersebut dan merasa lelah, sepasang laba-laba itu datang ke sebuah gunung yang berada di daerah Nunusaku untuk beristirahat. Daerah itu memiliki udara yang dingin dan sejuk karena lokasinya ditumbuhi lumut-lumut yang tebal.

Ditempat itu, tinggalah orang Alifuru. Ketika orang-orang Alifuru mengetahui ada laba- laba mas berunjung di daerahnya merekapun menjumpai binatang itu. Dari hasil perundingan diantara mereka, terjadilah sebuah kesepakatan yaitu orang-orang Alifuru memberikan izin kepada binatang tersebut untuk tinggal bersama-sama di Nunusaku. Laba-Laba raja dan orang Alifuru kemudian hidup rukun dan damai.

Orang-orang Alifuru meminta agar laba-laba raja dapat membuat sebuah jalan sehingga mereka dapat berpergian ke daerah seberang dan hal itu disetujui oleh laba-laba raja mas.

Untuk itu, dibangunlah sebuah pondasi yang kuat diatas gunung lumut. Jalan yang dibuat oleh jaring laba-laba yaitu melintasi Gunung Binaya dan Manusela sampai kea rah Pasifik Utara dan Selatan. Dari tempat inilah orang-orang Alifuru memantau orang yang akan datang ke Asia Timur dan Tenggara. Bila musuh ingin menyerang, mereka sulit mencapai daerah kediaman orang-orang Alifuru karena sangat tinggi. Setiap hari sepadang laba-laba raja mas itu terus membuat jaringnya menjadi panjang dan akhirnya sampai ke Asia Timur, Asia Tenggara, Lautan Pasifik terus ke Hawai-Honolulu.

Berdiri sejak 2017, Busa Pustaka hingga saat ini telah memberikan akses baca hingga ribuan anak di Provinsi Lampung. Berawal dari tak sampai sepuluh buku dan saat ini memiliki koleksi ribuan buku anak yang terus ingin ditambah demi memfasilitasi banyak anak membaca.

Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

Scroll to Top