(versi berbeda)
Pada suatu zaman di sebuah desa kecil, hiduplah seorang anak yatim piatu bernama Ani. Ani tinggal bersama neneknya yang baik hati di sebuah gubuk kecil di pinggir hutan. Meskipun hidup sederhana, Ani selalu bersyukur atas kebahagiaan yang dimilikinya.
Suatu hari, ketika Ani sedang mengambil air di sungai, dia melihat kilauan aneh di antara bebatuan. Ternyata, itu adalah seekor ikan mas yang bersinar berwarna emas. Ani merasa senang melihat ikan tersebut dan berkata, “Apa yang bisa kuperbuat untukmu, ikan mas?”
Ikan mas tersebut tiba-tiba berbicara, “Aku adalah ikan ajaib yang dapat mengabulkan satu permintaanmu. Namun, dalam setiap keajaiban, ada konsekuensinya.”
Ani yang polos dan baik hati berpikir sejenak dan berkata, “Aku ingin membawa kebahagiaan kepada semua orang di desaku. Tetapi, aku tidak ingin menyakiti siapa pun.”
Ikan mas tersenyum dan mengabulkan permintaan Ani. Sejak saat itu, keajaiban pun terjadi di desa Ani. Tanaman tumbuh subur, hewan-hewan di hutan menjadi ramah, dan kebahagiaan meliputi semua warga desa.
Namun, Ani menyadari bahwa kebahagiaan yang dia bawa kepada desanya juga menarik perhatian orang dari desa sebelah yang iri hati. Mereka mulai merencanakan untuk merampas kebahagiaan tersebut.
Mendengar hal tersebut, Ani memutuskan untuk menggunakan keajaiban yang dimilikinya sekali lagi. Kali ini, dia berdoa kepada ikan mas, “Aku ingin mengajarkan kebaikan kepada mereka yang iri hati, bukan menyakiti mereka.”
Ikan mas kembali mengabulkan permintaan Ani. Kali ini, orang-orang dari desa sebelah datang dengan niat baik dan meminta bantuan Ani untuk belajar tentang kebahagiaan dan persahabatan. Desa Ani menjadi teladan bagi desa-desa lain, dan kebaikan pun merajalela di sekitar mereka.
Ani belajar bahwa kebaikan selalu membawa kebahagiaan, dan dengan bijaksana menggunakan keajaiban, dia mampu menciptakan perubahan positif bagi banyak orang. Ikan mas pun menghilang, tetapi cerita tentang kebaikan Ani dan ikan mas ajaib tetap dikenang oleh semua orang dalam sebuah dongeng yang akan terus disampaikan dari generasi ke generasi.