Dahulu kala, di sebuah negeri ajaib, hiduplah sepasang saudara penyihir bernama Luna dan Raka. Luna dan Raka memiliki sifat yang sangat berbeda. Luna adalah penyihir yang murah hati dan suka menolong orang lain. Sedangkan Raka adalah penyihir yang rakus dan serakah.
Suatu hari, Luna dan Raka pergi berkeliling negeri untuk mencari barang-barang ajaib. Mereka berpisah untuk mencari barang-barang tersebut. Luna bertemu dengan seorang petani yang sedang kesulitan menanam tanaman karena kekeringan. Luna dengan murah hati memberikan ramuan ajaib untuk membuat tanah subur dan air melimpah. Petani tersebut sangat berterima kasih kepada Luna.
Baca juga Penyihir Buta
Sementara itu, Raka bertemu dengan seorang pedagang kaya yang memiliki batu permata langka. Raka merasa sangat rakus dan ingin memiliki batu permata tersebut. Raka menawarkan sejumlah uang yang besar kepada pedagang tersebut, tetapi pedagang tersebut menolak karena batu permata tersebut sangat berharga bagi keluarganya.
Ketika keduanya bertemu kembali, Luna dan Raka saling bercerita tentang pengalaman mereka. Luna merasa senang karena bisa membantu petani yang kesulitan, sedangkan Raka merasa kecewa karena tidak bisa membeli batu permata tersebut. Luna mencoba mengajak Raka untuk menghargai nilai-nilai kebaikan, tetapi Raka hanya tertawa dan mengatakan bahwa uang dan kekayaan lebih penting daripada kebaikan.
Akhirnya, Luna dan Raka berpisah dan meneruskan perjalanan mereka masing-masing. Luna melanjutkan perjalanan untuk menolong orang-orang yang kesulitan, sementara Raka terus mencari barang-barang ajaib untuk memperoleh kekayaan. Dari cerita ini, kita dapat belajar bahwa kebaikan dan keserakahan adalah sifat yang sangat berbeda dan memiliki dampak yang berbeda pula.
Baca juga Penyihir Bodoh VS Penyihir Pintar