Di zaman dahulu kala, di sebuah kerajaan yang jauh di dalam hutan belantara, hiduplah seorang raja yang memiliki seorang putri bernama Anggrek. Putri Anggrek adalah seorang gadis yang cantik jelita dan berhati baik. Namun, takdir yang tidak menyenangkan menimpa putri tersebut.
Suatu hari, saat sedang bermain di taman istana, putri Anggrek tanpa sengaja mengganggu sejenis peri yang sedang beristirahat di bawah pohon anggur. Peri tersebut sangat marah karena gangguan yang tidak diinginkan dan mengutuk putri Anggrek.
“Karena kecerobohanmu, Engkau akan terkena kutukan!” teriak peri tersebut sambil mengayunkan tongkatnya. “Mulai sekarang, Engkau akan berubah menjadi bunga anggrek yang indah, namun tak akan pernah bisa meninggalkan istana ini!”
Dengan sekilas cahaya magis, putri Anggrek berubah menjadi sebatang bunga anggrek yang bersinar-sinar. Raja dan ratu yang sangat sedih berusaha mencari jalan untuk mematahkan kutukan tersebut, namun tak satupun yang berhasil.
Bertahun-tahun pun berlalu, bunga anggrek yang dulunya putri Anggrek tetap terdapat di taman istana, tetapi tak pernah bisa berbicara atau bergerak. Raja dan ratu yang sudah lanjut usia menghabiskan sisa hidup mereka dengan kesedihan yang mendalam karena tak bisa menyelamatkan putri mereka dari kutukan.
Suatu hari, seorang pangeran tampan dari kerajaan tetangga datang berkunjung ke istana. Dia terpesona oleh kecantikan bunga anggrek yang bersinar di taman istana. Sang pangeran kemudian memutuskan untuk mencari tahu tentang asal-usul bunga anggrek tersebut.
Setelah mengetahui kisah putri Anggrek yang dikutuk, sang pangeran merasa kasihan dan bertekad untuk mematahkan kutukan itu. Dia melakukan perjalanan jauh ke tempat kerajaan peri dan memohon kepada peri-peri untuk menghapus kutukan yang menimpa putri Anggrek.
Dengan kasih sayang dan tekad yang kuat, peri-peri itu akhirnya mengabulkan permohonan sang pangeran. Mereka membebaskan putri Anggrek dari kutukan dan mengembalikannya menjadi manusia yang seutuhnya.
Putri Anggrek pun kembali ke istana, kali ini sebagai manusia yang sebenarnya. Raja dan ratu serta seluruh rakyat sangat bahagia melihatnya kembali. Sang pangeran yang telah membantu mematahkan kutukan tersebut kemudian meminta izin kepada raja untuk menikahi putri Anggrek, dan raja pun dengan senang hati menyetujui.
Dengan pernikahan tersebut, kerajaan pun menjadi lebih kuat karena persatuan kedua kerajaan. Dan putri Anggrek serta sang pangeran hidup bahagia selamanya, mengingat bahwa kekuatan kasih sayang dan tekad yang kuat dapat mengatasi segala rintangan, bahkan kutukan yang paling kuat sekalipun.