Di sebuah desa kecil yang damai, hiduplah seorang anak yatim piatu bernama Budi. Meskipun kecil dan tidak memiliki keluarga, Budi selalu menyebarkan keceriaan di sekitarnya. Satu hal yang membuat Budi istimewa adalah kecerdikannya.
Suatu hari, desa tersebut mengalami musim kemarau yang panjang. Sumur-sumur menjadi kering, dan tanaman-tanaman mengering. Penduduk desa khawatir karena mereka memerlukan air untuk bertahan hidup. Budi, yang cerdas dan penuh semangat, memutuskan untuk mencari solusi.
Budi pergi ke hutan dan berbicara dengan Pohon Bijaksana, sejenis pohon tua yang diyakini memiliki kebijaksanaan luar biasa. Dia bertanya pada Pohon Bijaksana apakah ada cara untuk mengatasi kekeringan di desa. Pohon itu tersenyum dan memberikan biji-biji ajaib kepadanya.
Budi kembali ke desa dan berkata kepada penduduk, “Tanamlah biji-biji ini dengan penuh kasih sayang dan harapan. Mereka akan tumbuh menjadi pohon-pohon yang dapat membawa hujan dan keberkahan.”
Penduduk desa mematuhi saran Budi dan menanam biji-biji ajaib tersebut dengan harapan. Meskipun awalnya mereka ragu, tetapi kecerdikan Budi membawa semangat dan keyakinan pada mereka.
Beberapa minggu kemudian, tumbuhlah pohon-pohon hijau yang indah di seluruh desa. Pohon-pohon tersebut tumbuh dengan cepat dan memberikan naungan yang lebat. Keajaiban terjadi ketika awan-awan hitam berkumpul di langit dan hujan pun turun dengan derasnya.
Desa yang sebelumnya kekeringan kini menjadi subur dan hijau kembali. Penduduk desa bersyukur pada Budi dan pohon-pohon ajaib yang tumbuh dari biji-biji kecerdikan. Mereka belajar bahwa kecerdikan dan tindakan baik dapat membawa keberkahan bagi banyak orang.
Budi tetap rendah hati dan berkata, “Kita semua memiliki kebaikan di dalam hati kita. Cukup dengan menggunakan kecerdikan dan berbagi kasih, kita dapat membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.” Dan sejak saat itu, desa tersebut terus hidup dalam keharmonisan dan kebahagiaan, semua berkat kebaikan yang tumbuh dari kecerdikan Budi.