Abi N. Bayan
Dari polemik kita kembali dihajar pandemik. dari rumah-rumah yang harum doa dan wangi cemas. kita pandangi jalan-jalan, kita temukan hanya sepi. dalam gelisah dan kekhawatiran. kita bertanya-tanya, ke mana, ke mana, ke mana keramaian dan kerumunan itu harus pergi. apakah benar ke rumah – rumah ia harus menepi, atau kepada ibu, atau kepada bumi ia harus kembali, bumi yang bertahun-tahun kita tingkahi, kita lukai, hingga kadang air matanya naik ke langit menjadi hujan, dan banjir membawa kita ke mana – mana.
Dari polemik kita kembali dihajar pandemik, tapi sejak awal, tuan-tuan kita lebih takut kehilangan recehan daripada nyawa. kini siapa yang sibuk dan siapa yang harus berembuk, setelah di rumah, kita duduk penuh cemas, menghitung nyawa-nyawa pergi, di tengah nafkah yang tak terberi. Oh Tuhan, meski kematian adalah kemestian, berilah kami titian.
Morotai, 2020