Di sebuah desa kecil yang tertutup salju tebal, hiduplah seorang putri cantik bernama Salwa. Dia dikenal sebagai Putri Salju karena kecantikan dan kebaikannya yang seputih salju yang selalu menutupi desanya. Salwa tumbuh di tengah hutan yang terhampar luas, dan kehadirannya menjadi keceriaan bagi semua yang tinggal di desa itu.
Setiap kali Salwa berjalan melalui desa, dia meninggalkan jejak-jejak keajaiban putih seperti salju di belakangnya. Warga desa percaya bahwa kebaikan dan kemurnian hati Putri Salju memancarkan energi positif, yang kemudian menghadirkan kebahagiaan dan kesuburan ke tanah mereka.
Pada suatu pagi yang dingin, Salwa terbangun dengan perasaan aneh. Dia merasakan panggilan lembut dari dalam hutan. Tanpa ragu, Putri Salju mengikuti suara itu yang membimbingnya melalui jalan setapak yang tertutup salju. Semakin dalam Salwa menjelajahi hutan, semakin intens panggilan itu.
Akhirnya, dia tiba di sebuah glade yang indah, di mana pohon-pohon rindang dan bunga-bunga salju abadi menari-nari. Di tengah glade, seorang wanita tua yang berkilauan seperti salju duduk di atas batu besar. Wanita itu tersenyum hangat begitu Salwa mendekat.
“Putri Salju, kebaikanmu mencapai hati hutan ini. Kini, kami membutuhkan bantuanmu,” kata wanita tua itu dengan suara yang sehangat mentari.
Putri Salju dengan rendah hati menawarkan bantuan dan menanyakan apa yang dapat dia lakukan. Wanita tua itu memberitahu Salwa bahwa musim dingin yang panjang telah membuat hutan gelap dan dingin, dan hanya kebaikan sejati yang dapat membawa kembali cahaya dan kehangatan.
Tanpa ragu, Salwa bersedia membantu. Dia menjelajahi hutan, memberikan kehangatan hatinya kepada setiap makhluk yang dia temui. Dia membantu hewan-hewan yang kedinginan, menumbuhkan bunga-bunga salju dengan sentuhan lembutnya, dan menghadirkan kehidupan kembali di hutan yang seolah-olah tertidur lelap.
Seiring waktu, hutan mulai berubah. Pohon-pohon kembali bersemi, bunga-bunga salju mekar, dan suara riang gembira kembali menggema di seluruh hutan. Wanita tua itu kembali muncul, kali ini bersama dengan ratusan kupu-kupu bercahaya yang mewakili kebaikan dan kebahagiaan.
“Terima kasih, Putri Salju. Kebaikanmu telah menghidupkan kembali hutan ini,” ucap wanita tua itu dengan tulus.
Dengan senyuman bahagia, Salwa kembali ke desanya, membawa kehangatan dan keceriaan yang baru. Setiap tahun, saat salju turun, warga desa mengenang kisah Putri Salju yang telah membawa keajaiban dan kehidupan ke dalam hutan mereka, mempercayai bahwa kebaikan sejati selalu memancarkan sinar terang bahkan di tengah musim dingin yang paling dingin sekalipun.