Bung Tomo lahir pada tanggal 30 Desember 1920 di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Dia adalah anak bungsu dari lima bersaudara dan dibesarkan dalam keluarga miskin. Meskipun demikian, dia menunjukkan bakat alami untuk kepemimpinan dan dikenal karena tekad dan karismanya.
Pada tahun 1939, Bung Tomo masuk Akademi Militer di Magelang dan lulus sebagai perwira pada tahun 1943. Pada Perang Dunia II, ia bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia dan berperang melawan pasukan pendudukan Jepang. Dia naik pangkat dan menjadi kolonel pada tahun 1946.
Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, Bung Tomo memainkan peran penting dalam revolusi melawan kekuatan kolonial Belanda. Ia diangkat sebagai Panglima Divisi Diponegoro dan memimpin pasukannya pada beberapa pertempuran yang berhasil, termasuk pertempuran Surabaya yang terkenal pada bulan November 1945.
Pada tahun 1950, Bung Tomo diangkat sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia. Dia berperan penting dalam memodernisasi dan memprofesionalkan militer, yang membantu Indonesia mempertahankan integritas dan kedaulatan wilayahnya.
Bung Tomo juga seorang penganjur vokal keadilan sosial dan persatuan nasional. Dia adalah pendukung kuat Partai Komunis Indonesia dan bekerja sama dengan para pemimpinnya untuk meningkatkan kehidupan orang miskin dan terpinggirkan. Dia juga berperan dalam menjalin hubungan yang kuat dengan negara lain, terutama Uni Soviet dan China, yang membantu Indonesia mendapatkan bantuan keuangan dan militer.
Bung Tomo meninggal dunia pada 10 September 1981 dalam usia 60 tahun. Ia dikenang sebagai pahlawan nasional dan simbol perjuangan kemerdekaan dan keadilan sosial Indonesia.