Bayangan di Rumah Sakit

penampakan di rumah sakit

Dini hari itu, hujan deras mengguyur kota. Jalanan licin, membuat pengendara motor harus ekstra hati-hati. Namun, takdir berkata lain. Aldi, remaja berusia 17 tahun, terpeleset dan terjatuh dari motornya. Tubuhnya terluka cukup parah hingga harus dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan dan perawatan, Aldi akhirnya diizinkan untuk masuk ke ruang rawat inap. Ruangannya terletak di ujung koridor, jauh dari pusat aktivitas rumah sakit. Suasana di sana terasa begitu sunyi dan mencekam, apalagi saat malam hari.

Malam pertama Aldi di rumah sakit terasa begitu panjang. Setiap kali matanya terpejam, bayangan-bayangan aneh selalu menghantuinya. Terkadang, ia melihat sesosok perempuan berbaju putih berjalan perlahan di ujung koridor. Ada pula bayangan anak kecil yang tertawa riang di luar jendela kamarnya.

Kejadian-kejadian aneh itu semakin membuat Aldi ketakutan. Ia mencoba mengabaikannya dengan cara menutup rapat matanya dan mendengarkan musik dari ponselnya. Namun, suara-suara aneh tetap saja terdengar. Suara langkah kaki, suara tangisan bayi, dan suara bisikan yang tak jelas artinya.

Suatu malam, saat semua pasien sudah tertidur, Aldi merasakan ada yang menarik selimutnya. Dengan perlahan, ia membuka matanya dan melihat sesosok bayangan hitam berdiri di samping tempat tidurnya. Bayangan itu semakin mendekat, hingga wajahnya terlihat jelas. Itu adalah wajah seorang wanita tua dengan mata yang kosong dan mulut yang terbuka lebar.

Aldi berteriak sekuat tenaga. Perawat yang mendengar teriakannya segera datang dan menyalakan lampu ruangan. Namun, ketika mereka melihat ke arah tempat tidur Aldi, tidak ada apa-apa selain bayangan dirinya sendiri yang terlihat di dinding.

Kejadian itu membuat Aldi semakin trauma. Ia meminta dipindahkan ke ruangan lain, namun perawat mengatakan bahwa semua ruangan di rumah sakit itu sudah penuh. Akhirnya, Aldi memutuskan untuk meminta bantuan pada ibunya untuk menemaninya di rumah sakit.

Dengan ditemani ibunya, Aldi merasa sedikit lebih tenang. Namun, bayangan-bayangan aneh itu masih terus menghantuinya. Setiap kali ia menutup matanya, ia selalu melihat wajah wanita tua itu.

Hingga pada akhirnya, Aldi diperbolehkan pulang ke rumah. Sejak saat itu, ia tidak pernah lagi menceritakan pengalaman mistis yang dialaminya di rumah sakit. Namun, trauma yang dialaminya masih tertinggal dalam benaknya. Setiap kali melewati rumah sakit itu, Aldi selalu merasa takut dan tidak nyaman.

Berdiri sejak 2017, Busa Pustaka hingga saat ini telah memberikan akses baca hingga ribuan anak di Provinsi Lampung. Berawal dari tak sampai sepuluh buku dan saat ini memiliki koleksi ribuan buku anak yang terus ingin ditambah demi memfasilitasi banyak anak membaca.

Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

Scroll to Top