Bayangan di Koridor | Series 2: Wajah di Jendela

Malam berikutnya, mereka memutuskan untuk menyelidiki ruang lab biologi yang sudah lama ditinggalkan. Laboratorium itu berada di ujung gedung yang paling jarang dilalui siswa. Dengan perasaan takut namun penasaran, mereka memberanikan diri untuk masuk lagi.

“Ayo, kita cek ruangan ini,” kata Sari dengan nada berani.

“Pasti lebih menyeramkan daripada kelas itu,” tambah Dina sambil memasang wajah tegang.

Mereka masuk dengan hati-hati, aroma kimia yang sudah basi menyergap hidung mereka. Lampu senternya berkelipad saat mereka melangkah lebih dalam ke ruangan yang gelap itu.

Di tengah lab, mereka melihat seorang gadis berpakaian seragam sekolah duduk di meja, membelakangi mereka. Raka mengarahkan senternya ke gadis itu, dan dia perlahan berbalik. Wajahnya penuh luka dan darah, dan di tempat matanya hanya ada lubang menganga. Gadis itu berbisik pelan, “Bantu aku…”

Sari hampir pingsan melihat wajah menyeramkan itu. “Kita harus keluar dari sini!” teriaknya panik. Mereka langsung berlari keluar lab, tetapi sebelum sempat menutup pintu, bayangan gadis itu muncul di salah satu jendela, pandangan kosongnya mengawasi mereka.

“Apa tadi kita lihat benar-benar nyata?” tanya Ardi sambil terengah-engah.

“Nggak mungkin kita semua berhalusinasi bersamaan,” jawab Bimo dengan nada serius.

Mereka merasa bahwa gadis itu membutuhkan bantuan, namun bagaimana dan dari apa? Satu-satunya cara hanya dengan menemukan lebih banyak petunjuk.

Berdiri sejak 2017, Busa Pustaka hingga saat ini telah memberikan akses baca hingga ribuan anak di Provinsi Lampung. Berawal dari tak sampai sepuluh buku dan saat ini memiliki koleksi ribuan buku anak yang terus ingin ditambah demi memfasilitasi banyak anak membaca.

Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

Scroll to Top