Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh hutan yang lebat, hiduplah seorang raja bersama dengan ratunya. Mereka memiliki seorang putri yang cantik jelita bernama Liana. Liana adalah anak yang penyayang dan penuh kasih terhadap semua makhluk hidup, termasuk binatang-binatang di hutan.
Suatu hari, ketika sedang berjalan-jalan di tepi danau, Liana menemukan seekor angsa yang terluka. Tanpa ragu, dia segera mengangkatnya dan membawanya pulang. Liana merawat angsa itu dengan penuh kasih, memberinya makanan dan minum, serta membantunya pulih dari lukanya.
Seiring berjalannya waktu, angsa itu sembuh sepenuhnya dan menjadi sangat dekat dengan Liana. Saat matahari terbenam, angsa tersebut akan berubah menjadi seorang pangeran tampan. Ternyata, angsa itu sebenarnya adalah seorang pangeran dari kerajaan tetangga yang dikutuk menjadi angsa oleh penyihir jahat.
Pangeran tersebut bercerita kepada Liana tentang kutukan yang menimpanya dan betapa dia berharap bisa kembali menjadi manusia sepenuhnya. Liana berjanji akan membantunya dan meminta izin kepada kedua orang tuanya. Raja dan ratu setuju dengan syarat pangeran tersebut harus membuktikan bahwa dia layak untuk mendapatkan tangan putri mereka.
Pangeran pun bersedia menjalani ujian yang diberikan oleh raja. Dia menunjukkan kebaikan hatinya, keberanian, dan ketulusan cintanya kepada Liana. Dengan demikian, raja pun menyetujui pernikahan mereka.
Penyihir jahat yang terkejut dengan keberhasilan pangeran menghapus kutukannya, mencoba menggagalkan pernikahan mereka. Namun, dengan bantuan kekuatan cinta dan dukungan dari masyarakat, mereka berhasil mengalahkan penyihir tersebut.
Akhirnya, pangeran dan Liana menikah dan hidup bahagia selamanya. Mereka membangun kerajaan yang damai dan sejahtera, serta tetap bersahabat dengan alam dan semua makhluk hidup di sekitarnya.
Dari situlah, cerita tentang Putri Angsa menjadi legenda yang dikenang oleh seluruh kerajaan dan memberikan pelajaran tentang kebaikan, keberanian, dan kekuatan cinta yang mampu mengalahkan segala rintangan.