Di tengah hening malam, di sebuah kontrakan tua yang terletak di pinggiran kota, terdapat seorang satpam bernama Surya. Surya adalah seorang pria paruh baya yang telah bertahun-tahun menjaga kontrakan tersebut. Namun, meskipun dia sudah terbiasa dengan suasana sekitarnya, malam itu terasa berbeda.
Surya duduk sendirian di pos satpamnya, sebuah bangunan kecil yang berdiri di sudut kompleks kontrakan. Angin malam berbisik di antara daun-daun pepohonan yang tumbuh liar di sekitar kontrakan, menciptakan suasana yang mencekam. Bulan purnama tersembunyi di balik awan gelap, membuat kontrakan itu hanya diterangi oleh cahaya redup dari lampu jalanan yang jarang sekali berfungsi.
Ketika jam menunjukkan pukul dua dini hari, Surya mendengar suara langkah kaki yang pelan di sepanjang gang kontrakan. Langkah itu tidak teratur, seperti berderap pelan di antara kegelapan malam. Hatinya berdebar-debar saat dia berusaha memahami asal-usul suara tersebut. Saat itu, dia yakin bahwa dia sendirian di sana.
Namun, langkah-langkah itu semakin mendekat. Surya meraih senternya dan melangkah keluar dari pos satpamnya dengan penuh kewaspadaan. Dia melihat sekeliling, tetapi tidak ada yang terlihat di kegelapan. Suasana semakin tegang, dan dia bisa merasakan ketegangan di udara.
Tiba-tiba, senter Surya padam. Dia mencoba menyalakannya kembali, tetapi senter tetap mati. Suasana gelap gulita menyelimuti sekelilingnya, dan langkah-langkah itu semakin dekat. Surya merasakan sesuatu yang tidak beres, tetapi dia tidak dapat melihat apapun di kegelapan.
Tanpa diduga, sebuah bayangan hitam muncul di hadapannya. Surya merasa nafasnya tersengal, dan keringat dingin menetes dari dahinya. Bayangan itu semakin mendekat, mengungkap wajah pucat dan mata kosong yang menatapnya dengan dingin.
Surya mencoba berteriak, tetapi suaranya tercekat di tenggorokannya. Bayangan itu kemudian lenyap begitu saja, meninggalkan Surya dalam keadaan ketakutan yang tak terlukiskan. Dia segera berlari kembali ke pos satpamnya dan mencoba menghubungi rekan satpamnya yang lain, tetapi tidak ada jawaban.
Sejak malam itu, Surya tidak pernah lagi merasa sendirian di kontrakan tua tersebut. Dia selalu merasa diawasi oleh sesuatu yang tidak terlihat. Kisah mencekamnya menjadi pembicaraan di antara rekan-rekannya, dan banyak dari mereka yang bersumpah bahwa mereka juga merasakan kehadiran yang tidak kasat mata di kontrakan tersebut.
Sejak saat itu, kontrakan tua itu menjadi legenda hitam di antara satpam-satpam yang bekerja di sana. Suara langkah-langkah misterius dan bayangan yang muncul di tengah malam menjadi cerita horor yang membuat bulu kuduk berdiri, menghantui siapapun yang berani menjelajahi kegelapan kontrakan pada malam hari.