Cerita Horor Malam Tak Sendiri

Malam itu, seorang wanita bernama Maya merasa hening di rumahnya yang terletak di pinggiran kota. Suasana sekitar sangat sunyi dan bulan purnama menerangi kegelapan malam. Meskipun sebenarnya tidak sendiri di rumah, Maya merasakan kehadiran sesuatu yang tidak bisa dijelaskan.

Maya tinggal bersama suaminya, Daniel, dan putri kecil mereka, Anisa. Saat itu, Daniel sedang pergi untuk urusan pekerjaan di luar kota, meninggalkan Maya dan Anisa di rumah. Maya mencoba untuk tidak memikirkan hal-hal aneh, namun setiap langkahnya di rumah itu terasa seperti diawasi oleh mata yang tidak terlihat.

Pada tengah malam, Maya terbangun oleh suara langkah kaki yang pelan di koridor. Awalnya, dia menganggapnya sebagai imajinasi, tetapi suara itu semakin jelas dan dekat. Hatinya berdebar kencang ketika dia menyadari bahwa Anisa tidur di kamarnya sepanjang malam, dan tidak ada alasan untuk ada langkah kaki di koridor.

Dengan berani, Maya mencoba menghadapi ketakutannya dan keluar dari kamar. Koridor yang gelap dihiasi bayangan-bayangan aneh, dan hawa dingin menyelimuti ruangan. Suara langkah itu semakin kuat dan terdengar lebih dekat.

Maya berjalan menuju kamar Anisa untuk memastikan bahwa putrinya baik-baik saja. Saat membuka pintu, dia melihat Anisa tidur pulas, tetapi di samping tempat tidur, ada bayangan hitam yang tampak berdiri tegak. Maya terkesiap dan berusaha memfokuskan pandangannya, tetapi bayangan itu seolah-olah menghilang begitu saja.

Ketakutan melanda dirinya, Maya segera kembali ke kamarnya dan mencoba tidur, berharap bahwa semuanya hanya merupakan imajinasi yang tak berarti. Namun, sepanjang malam, suara langkah kaki dan bayangan-bayangan misterius terus menghantui rumah itu.

Keesokan paginya, ketika Daniel pulang, Maya memberanikan diri untuk menceritakan pengalamannya. Daniel yang skeptis mencoba menenangkan istrinya, menganggap semuanya hanya mimpi atau ketakutan yang berlebihan. Namun, ketika Anisa ikut memberikan deskripsi yang sama tentang bayangan yang dia lihat di malam itu, mereka mulai menyadari bahwa sesuatu yang tidak wajar telah terjadi.

Rumah itu menjadi saksi bisu dari kejadian-kejadian supernatural yang menghantui mereka. Sejak malam itu, keluarga itu selalu merasa bahwa mereka tidak sendirian di dalam rumah mereka, dan malam-malam berlalu dengan ketegangan dan ketakutan yang tak terduga.

Berdiri sejak 2017, Busa Pustaka hingga saat ini telah memberikan akses baca hingga ribuan anak di Provinsi Lampung. Berawal dari tak sampai sepuluh buku dan saat ini memiliki koleksi ribuan buku anak yang terus ingin ditambah demi memfasilitasi banyak anak membaca.

Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

Scroll to Top