Pada zaman yang sudah lama sekali, di sebuah desa kecil yang terletak di tengah hutan belantara, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Tano. Tano adalah seorang anak yatim piatu yang tinggal bersama neneknya, Nyai Siti, di sebuah rumah kecil yang terbuat dari bambu dan daun rumbia.
Meskipun hidup dalam keterbatasan, Tano dan Nyai Siti selalu merasa bahagia. Mereka memiliki ikatan yang sangat kuat, dan Nyai Siti selalu menceritakan kisah-kisah ajaib kepada Tano sebelum tidur. Salah satu kisah yang paling Tano gemari adalah tentang sebuah arloji ajaib.
Menurut cerita Nyai Siti, arloji tersebut diyakini memiliki kekuatan untuk mengubah waktu dan membawa pemiliknya ke tempat-tempat yang jauh. Konon, arloji tersebut pernah dimiliki oleh seorang penyihir sakti yang telah meninggalkannya di desa itu.
Suatu hari, ketika Tano bermain di tepi hutan, ia menemukan sebuah benda berkilauan yang tertanam di dalam tanah. Begitu ia menggali lebih dalam, Tano menemukan sebuah arloji yang sangat cantik dan berkilauan, sama seperti yang digambarkan dalam cerita Nyai Siti.
Tano membawa arloji itu pulang dan menunjukkannya pada Nyai Siti. Neneknya sangat terkejut dan berkata, “Tano, arloji ini adalah hadiah takdir untukmu. Mungkin ini adalah arloji ajaib yang selama ini kita dengar.”
Tano sangat senang dengan temuannya, dan ia segera mencoba memutar jarum pada arloji tersebut. Tiba-tiba, mereka berdua merasa seperti terhisap ke dalam sebuah pusaran cahaya yang misterius.
Ketika mereka sadar, mereka berada di tengah hutan yang berbeda, dengan pepohonan yang lebih besar dari apa yang pernah mereka lihat. Mereka berjalan-jalan dan bertemu dengan makhluk-makhluk ajaib, seperti peri dan binatang yang bisa berbicara.
Selama petualangan mereka di dunia ajaib ini, Tano dan Nyai Siti belajar banyak hal tentang persahabatan, keberanian, dan kebaikan hati. Mereka akhirnya mengerti bahwa arloji tersebut adalah simbol kekuatan dalam diri mereka sendiri.
Setelah petualangan yang luar biasa itu, Tano dan Nyai Siti memutuskan untuk kembali ke desa mereka. Mereka memutar jarum arloji dan tiba-tiba kembali ke rumah mereka, membawa pengalaman luar biasa dan kebijaksanaan dari dunia ajaib.
Arloji ajaib tersebut tetap menjadi warisan berharga bagi Tano dan Nyai Siti. Mereka merawatnya dengan baik dan selalu mengingat pelajaran berharga yang mereka dapatkan dari petualangan mereka. Cerita tentang arloji ajaib itu tetap menjadi cerita favorit yang akan mereka bagikan kepada generasi selanjutnya, sebagai simbol keajaiban dan petualangan yang selalu ada di dalam diri manusia, meskipun tanpa arloji ajaib.