Dahulu kala di sebuah desa kecil di pinggir hutan hiduplah seorang petani kecil bernama Adi. Adi adalah seorang petani yang rajin dan tekun bekerja di sawahnya setiap hari.
Suatu hari, ketika Adi sedang bekerja di sawahnya, tiba-tiba dia melihat seekor tikus yang terjebak dalam perangkap tikus. Adi merasa iba melihat tikus tersebut dan langsung membebaskannya dari perangkap. Tikus tersebut pun berlari pergi dengan cepat.
Tak lama setelah itu, Adi mendapat hadiah yang tak terduga. Saat dia hendak pulang, dia melihat seekor burung hantu yang terperangkap dalam jaring laba-laba. Adi langsung membebaskan burung hantu tersebut dan burung hantu itu terbang pergi.
Beberapa hari kemudian, ketika Adi sedang berada di sawahnya, tiba-tiba datang seekor kerbau yang mengamuk dan merusak tanaman di sawahnya. Adi pun mengeluarkan senjatanya untuk mengusir kerbau tersebut. Setelah kerbau pergi, Adi menemukan selembar kain yang terjatuh di tanah. Ternyata kain tersebut adalah kain yang sangat indah dan berharga.
Kemudian, pada suatu hari, datanglah seorang raja ke desa tersebut dan mencari seorang petani yang bisa mengolah tanahnya dengan baik. Raja tersebut ingin mempekerjakan petani tersebut untuk mengolah tanahnya di istana. Adi pun ditunjuk oleh raja karena kemampuannya mengolah tanah yang baik.
Baca juga Balas Budi Kerbau
Dengan bekerja keras dan rajin, Adi berhasil mengolah tanah di istana dengan sangat baik. Raja pun sangat senang dengan hasil kerja Adi dan memberikan hadiah yang sangat berharga untuknya. Adi menjadi sangat terkenal di seluruh kerajaan dan hidupnya menjadi sangat sejahtera.
Moral dari kisah ini adalah bahwa kebaikan akan selalu mendatangkan kebaikan. Adi yang membantu tikus dan burung hantu akhirnya juga mendapatkan kebaikan yang besar dari raja. Oleh karena itu, kita harus selalu berbuat baik tanpa mengharapkan imbalan apapun dan percayalah bahwa kebaikan akan selalu datang kembali pada kita suatu saat nanti.