Oleh Kak Irene Wibowo
“TIDAK!!” teriak adik dari kamar. “Kenapa dik? Kau mimpi apa?” tanya Ibu. “Aku mimpi buruk. Sangat buruk! Aku benci bermimpi! Aku tidak mau bermimpi!” ujar adik gemetar. “Kamu belum doa ya Dik? Kalau mimpi buruk itu datang, cobalah untuk ucapkan doa, pasti kamu tidak akan takut lagi. Dan kamu tidak perlu takut, malaikat ada di setiap sudut kamarmu.” “Aku tidak mau mimpi Bu!
Aku mau tidur saja terus selamanya tanpa mimpi! Bagaimana kalau itu terjadi?” lanjut adik takut. “Ibu punya cerita. Suatu hari, seorang petani mimpi punya sebuah pohon uang yang membuatnya kaya. Dan itu terjadi. Lalu, tak lama dia mimpi buruk. Pohonnya layu. Dia jadi miskin lagi. Akhirnya, dia mengerti.
Ketakutan itu yang membuatnya dia berhenti bermimpi untuk memelihara pohon itu. Dan dia tidak lagi berdoa kepada Tuhan,” cerita Ibu sambil tersenyum. “Apa hubungannya dengan mimpiku Bu?” tanya adik penasaran. “Terkadang mimpi dalam tidur kita bisa terjadi. Mungkin itu buruk, mungkin juga itu baik. Apapun mimpi itu, jangan lupa berdoa.
Dalam hidup, kita perlu mimpi,” jawab Ibu. “Aku tidak mau, Bu!” “Mimpi itu anugrah dariNya. Terkadang mimpi kita tak masuk akal, itu karena Dia ingin kita tersenyum. Terkadang buruk, makanya kita harus berdoa setiap saat,” lanjut Ibu. “Apakah cukup dengan doa, Bu?” “Ya, doa adalah kekuatan. Mimpi apapun yang kau alami, berdoalah.
Mimpi dalam tidur maupun dalam nyata. Saat kau bermimpi untuk meraih sesuatu, lakukan untuk mimpimu itu dan jangan lupa berusaha sambil berdoa. Baik dan buruk akan jadi bagian dalam setiap perjalanan mimpi kita.” “Em, benar Bu, doa bisa membantu?” “Ayo, kita berdoa sebelum tidur dan sebelum bermimpi. Mata Tuhan selalu memandangmu, dan Dia selalu punya alasan untuk setiap mimpi yang diberikannya.”
Penerbit : Indonesia Bercerita